Langsung ke konten utama

Pengalaman mempelajari bahasa pemrograman


      "gak nyangka bisa bahasa pemrograman". Alasan kenapa ingin mempelajari bahasa pemrograman adalah karena saya ingin bisa membuat game. Membuat game pada umumnya harus mempelajari skrip bahasa pemrograman tetapi ada juga yang tidak, seperti sistem drag and drop. Saya lebih memilih menggunakan skrip, tujuannya agar lebih leluasa dalam memprogram. Tidak seperti sistem drag and drop yang mempermudah pemrograman, tapi terbatas jika ingin membuat program unik. Tetapi tetap saja sistem drag and drop tidak boleh diremehkan, karena biasanya orang yang menggunakannya adalah orang yang kreatif. Bagaimana tidak! dengan memanfaatkan bahan yang ada mereka juga bisa membuat game yang luar biasa.


      Bahasa yang saya pelajari pertama kali adalah ActionScript 2.0. Pada saat itu saya membuat game yang pertama kali menggunakan aplikasi pembuat animasi flash yang juga bisa untuk membuat game dengan sebutan game flash. Game flash biasa dimainkan melalui website dan dimainkan langsung menggunakan browser. Awal saya mempelajari ActionScript sangat sulit, saya sering kesal dan mengamuk jika tidak bisa memecahkan masalah. Banyak file proyek tapi sedikit hasilnya, itulah yang membuat saya merasa tidak puas dan terkadang marah - marah sendiri. Tambah lagi aplikasi yang saya gunakan tidak sama dengan aplikasi yang digunakan di tutorial. Perbedaan yang paling berdampak adalah kita tidak bisa membuat fungsi kita sendiri. Bayangkan! saya mengganti fungsi finish dengan tipe data bool. "gak profesional banget kan?". Tapi tidak ada yang sia - sia dari usaha. Ada rasa kepuasan ketika menemukan pemecahan masalah dan berhasil mengganti bahan yang tidak ada dengan bahan yang ada. Satu contoh pengalaman saya adalah, saya pernah membuat rangkaian skrip yang saya buat sendiri tanpa melihat tutorial. Walaupun sebenarnya rangkaian ini sudah umum, tapi ini menjadi pengalaman saya yang paling berpengaruh dan membuktikan bahwa saya bisa memprogram.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Awal mula gemar selfie

      "aku, suka selfie? ah tidak..." . Sebenarnya dulu saya tidak suka selfie, karena waktu kecil belum jamannya foto sendiri. Namanya juga kelahiran 99, tambah lagi lahir di desa, tidak ada yang namanya HP atau kamera, paling - paling dulu kalau mau foto ke studio foto dan menunggu hasil fotonya beberapa hari. Bahkan dulu pernah saya dibuat kagum dengan HP orang yang memiliki kamera dan bisa menyimpan banyak foto. Semenjak itu saya ingin sekali memiliki HP yang memiliki multimedia seperti musik, foto dan video.       Kira - kira waktu kelas 6 SD akhirnya saya memiliki HP yang saya inginkan. Di tempat tinggal saya pada saat itu lagi musimnya HP Cina murah, bahkan ada kios yang khusus menjual HP Cina. HP yang saya beli ini bisa dibilang luar biasa. Saya memilih harga yang tinggi dengan spesifikasi yang tinggi juga pada saat itu. "Pada saat itu ya! pada saat itu!" . Dia memiliki spiker besar dan tiga kamera. Nah! di kamera ini yang saya suka, kamera utama p

Buat Game dengan Program yang Lebih Rumit

"Ribet kali, semua fungsi harus dijalankan berurutan dan harus bisa di jeda" . Aku merilis game yang berjudul "Susun Atas" untuk platform mobile webgame. Grafiknya bertema piksel dan tema musiknya sama seperti gameku sebelumnya yaitu, musik Jazz. Di dalam game pemain berperan sebagai orang yang bekerja di perusahaan pengiriman barang. Tugasnya adalah menyusun paket kedalam truk dengan cepat dan benar. Game ini bergenre arcade sehingga tidak diberlakukan level stage dan pemain harus bermain atau bekerja selama mungkin sampai akhirnya dipecat. Kenapa aku bilang pemrogramannya lebih sulit dari gameku sebelumnya? Karena ada beberapa keadaan yang harus di eksekusi secara berurutan, baik itu di skrip maupun di animasi. Secara garis besar ada dua keadaan yaitu, keadaan pemain dapat kendali dan keadaan pemain menunggu giliran. Pada saat game dijeda, ada keadaan baru yaitu animasi dan skrip harus bersamaan berhenti tetapi hanya untuk keadaan pemain dapat kendali. Sedangkan u