“Saya Hanya Bola - Tergelinding Tak Berdaya” adalah judul game ke-5 saya dan pertama yang saya publikasikan. Platform game ini adalah WebGL dan dikategorikan sebagai game puzzle, didalamnya kita harus mengendalikan labirin agar bola didalamnya jatuh sampai ke tujuan. Konsepnya hampir mirip dengan mainan jaman dulu, bedanya disini terdapat rintangan yaitu harus menghindari rintangan berupa gergaji berjalan. Sebenarnya sebelum membuat proyek ini saya sudah punya proyek lain, yaitu game 2D bergenre adventure. Hanya saja untuk game yang pertama dirilis seharusnya jangan terlalu rumit dan juga supaya saya tidak terlalu dituntut untuk membuat game yang lebih bagus dari sebelumnya.
Terdapat cerita di dalam game ini yaitu, karakter utama bernama Deni baru saja putus karena pacarnya tertarik pada teman Deni yang lebih tampan. Kemudian para pemain game diajak untuk membantu Deni bangkit lagi dari keputusasaan, sampai bisa membalas dendam. Walaupun di dalam game ini terdapat masalah percintaan, bukan berarti saya peduli dengan percintaan melainkan karena kebetulan terlintas dipikiran. Saya membuat game ini mulai dari konsep setelah itu membuat cerita. Menurut saya, bola yang terus terjatuh dapat melambangkan keputusasaan dan ketidakberdayaan. Dan akhirnya terciptalah cerita, seorang pria yang ditikung temannya sendiri.
“Saya Hanya Bola” adalah judul utama sedangkan “Tergelinding Tak Berdaya” adalah judul dari seri pertamanya. Saya berencana membuat seri keduanya dengan subjudul “Siapapun! Hentikan Cegukan Ini!”. Ceritanya berlanjut dari seri pertamanya yaitu, setelah putus dari pacarnya, Deni tertarik pada gadis yang sering dia temui di perpustakaan. Tetapi Deni selalu grogi dan cegukan ketika bertemu dengan gadis itu. Nah! Kemudian pemain diminta untuk membantu Deni untuk menghilangkan rasa groginya agar bisa lebih dekat dengan gadis itu. Yang pasti game ini memiliki akhir bahagia dan mungkin jadi penutup seri. Tapi untuk perilisan, rencananya setelah saya membuat dan merilis game bergenre adventure.
Banyak drama saat perilisan. Saya harus menentukan tanggal pasti perilisan, karena tanggalnya itu nanti saya tampilkan di dalam game dan website. Awalnya rencana rilis 31 Maret, tapi malah jadi 3 April 2020. Alasannya adalah kurang persiapan. Saat perilisan banyak yang dikerjakan yaitu, mengatur tanggal rilis didalam game, publish proyek ke platform WebGL, upload game ke web, atur tanggal rilis game di web, pembaruan semua halaman web dan berbagi ke sosial media, itu semua harus dilakukan dalam satu hari. Harusnya jangan terburu - buru merilis kalau halaman web belum siap. Halaman beranda dan halaman deskripsi game tidak saya persiapkan sama sekali sedangkan halaman gamenya sudah tetapi ada sedikit perbaikan. Berbagi ke sosial media secara mendadak dan belum mempersiapkan kata - kata.
Untungnya semua pekerjaan selesai walaupun dikerjakan tembus lewat jam 12 malam yang berakibat beberapa kiriman sosial media saya bagikan lewat tanggal. Setelah itupun ternyata masih ada yang kurang. Saya lupa mengganti gambar utama di web, lupa melengkapi informasi terbaru dan masih ada beberapa kesalahan dalam web. Sungguh malam yang melelahkan.
Komentar
Posting Komentar